Keberadaan batu gantung ini akan sangat menarik, bentuknya yang tidak biasa membuatnya dikunjungi oleh banyak pelancong, terutama mereka yang memilih Danau Toba dan Samosir sebagai tujuan wisata, oleh karena itu, banyak tempat wisata lainnya yang akan menjadi persinggahan Anda ketika tiba di Batu Gantung, di Selain mengelilingi kota Prapat sendiri, Anda juga dapat memenuhi keinginan kuliner dengan masakan khas Sumatera Utara yang mudah Anda temui di sepanjang kota, Anda juga dapat memilih penginapan dengan tarif yang sesuai dengan anggaran Anda, seperti Danau Toba International Cottage, jika Anda merasa tinggal lebih lama di kota Prapat.
Pahatan alam Batu Gantung memiliki cerita terpisah yang berkembang di masyarakat setempat, sebuah legenda tentang seorang gadis cantik bernama Seruni dan seekor anjing peliharaan yang duduk di tepi tebing.
Gadis itu merasa sedih bahwa orang tuanya akan menikah dengan pria yang tidak dia cintai, Dengan pikirannya yang kacau, Seruni jatuh saat dia berdiri dan tergantung di tepi tebing. anjing kesayangannya bergegas pulang untuk memberi tahu orang tua untuk mendapatkan bantuan. Ketika dia kembali ke serena bersama orang tuanya, Seruni, yang hatinya masih diliputi oleh kesedihan, mengatakan kepadanya 'marapat, marapat, to' ke bebatuan di dekatnya. Anjing kesayangannya mencoba untuk membantu seruni jatuh, batu itu terus menutup sampai meremas tubuh Seruni dan anjingnya.
Oleh karena itu, bukan hanya batu gantung tubuh manusia yang ada di sana, tetapi juga seperti anjing di sebelahnya. Itu sebabnya penduduk setempat memberi nama kota Parapat. Legenda ini cukup mempengaruhi wisatawan untuk menjadi penasaran tentang kebenaran legenda atau proses alami yang memang membentuk batu menjadi sangat berbeda dari batu-batu lainnya.